tag:blogger.com,1999:blog-18340578556950547782024-03-12T16:51:28.381-07:00merdekacreatipeSatu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.comBlogger32125tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-36186127425973137072009-02-13T07:07:00.000-08:002009-02-13T07:31:44.411-08:00Tanggulangi PKL Tanpa Penggusuran<a href="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SZWRUc8ULNI/AAAAAAAAAo4/3BDel0HrNDQ/s1600-h/PELANTIKAN+KARSA.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 222px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SZWRUc8ULNI/AAAAAAAAAo4/3BDel0HrNDQ/s400/PELANTIKAN+KARSA.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5302303916851211474" /></a><br />Gubernur terpilih Soekarwo menegaskan, pasca dirinya dilantik sebagai gubernur, Kamis (12/2/2009), pihaknya adalah milik rakyat Jawa Timur. "Mari lepas baju Karsa. Sekarang, Soekarwo adalah milik rakyat Jatim. Oleh sebab itu, setelah menjadi gubernur baru, kita bisa lupakan pertentangan dan perselisihan untuk membangun Jatim," kata Soekarwo dalam orasi politiknya saat Open House di Gedung Grahadi.<br /><span class=fullpost><br />Terkait program 100 hari pertamanya, Soekarwo mengatakan bakal memprioritaskan dalam pembenahan jalan-jalan pedesaan, pemberdayaan UMKM dan fokus daerah yang tidak terdampak namun dekat pusat semburan lumpur lapindo. "Sebab untuk wilayah peta terdampak sudah banyak yang mengatasi, termasuk pemerintah pusat," katanya. <br />Selain itu, Soekarwo juga mengatakan bila peran Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul sebagai wakilnya, bukanlah sebagai ban serep. "Saya kompak dengan Gus Ipul untuk membagi tugas agar tidak menjadi ban serep," ujarnya. <br />Pernyataan Soekarwo ini diamini Gus Ipul. Dan selain beberapa program prioritas itu, Soekarwo dan Gus Ipul juga berjanji akan membenahi beberapa program yang diantaranya Pendidikan, Kesehatan dan Pertanian.<br />Kemarin, setelah melalui perhelatan panjang, pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf resmi dilantik menjadi gubernur dan wakil gubernur Jatim. Selepas Menteri Dalam Negeri Mardiyanto melantik pasangan gubernur dan wakil gubernur baru Jawa Timur di Gedung DPRD Jawa Timur, Kamis (12/2), ribuan orang mulai dari simpatisan parpol, ulama, hingga politikus tampak memadati Gedung Grahadi. Mereka ingin menyaksikan pasangan gubernur dan wakil gubernur baru Soekarwo serta Saifullah Yusuf. Di hari penobatan mereka, tamu undangan dan para simpatisan mengelu-elukan Pakde Karwo dan Gus Ipul.<br />Masyarakat Jatim pun berharap agar lima tahun ke depan, pasangan ini mampu membawa perubahan. Terutama di sektor ekonomi. "Semoga enggak ada obrakan becak. Mau gimana lagi, saya cuma bisa mbecak seperti ini," ujar Manan, seorang penarik becak yang mangkal tak jauh dari Grahadi. <br />Sopir mikrolet, Mansyur (48) mengharapkan pim pinan pemerintah Jawa Timur baru mampu membatasi jumlah sepeda motor yang semakin menjamur dan menimbulkan kemacetan di Kota Surabaya. Pasalnya, dalam lima tahun terakhir pendapatannya turun hingga 50 persen karena penumpang semakin jarang dan kemacetan kian menggila.<br />Harapan lain juga muncul dari Muhadi (43), pedagang sayur Pasar Wonokromo yang kini sulit mengais keuntungan karena harga kebutuhan pokok naik turun tak stabil. Dalam dua minggu terakhir, harga beberapa kebutuhan pokok bahkan naik antara 20 persen hingga 100 persen. Ia berharap harga sembako diturunkan. <br /><br />APBD untuk Rakyat<br />Secara terpisah, dalam orasi serah terima jabatan gubernur Provinsi Jawa Timur 2009-2014, Kamis (12/2) di Gedung Grahadi, Soekarwo menegaskan kembali misinya APBD untuk rakyat. Dalam misi tersebut, pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf (KarSa) ingin menerapkan kebijakan yang berpihak pada rakyat, khususnya mereka yang miskin melalui paradigma pembangunan yang berpusat pada rakyat ( people centered development approach).<br />Dalam paparannya, Karwo menangkap sinyal melalui kehidupan masyarakat Jawa Timur yang sederhana, miskin, dan tersingkir terpancar lambang daya juang orang-orang terpinggirkan. "Mereka keponthal-ponthal hidupnya di bawah bayang-bayang ketidakpastian memenuhi makanan tiga kali sehari, membiayai sekolah anak, berobat ke puskesmas saat sakit, tidur lelap, mendapatkan air bersih, dan bepergian dengan nyaman ke berbagai wilayah," ujarnya.<br />Karwo menyadari, realitas seperti ini sebagian muncul karena mereka terpinggirkan dalam proses kebijakan pemerintah. Berbekal keprihatinan tersebut, pasangan KarSa optimistis bahwa masih ada jalan lain demi kemakmuran wong cilik. <br />Kini, di awal masa jabatan KarSa, Manan, Mansyur, Muhadi, dan jutaan masyarakat Jawa Timur lainnya menunggu perwujudan kebijakan pro rakyat dari pasangan gubernur dan wakil gubernur baru. Dengan lembaran kepemimpinan baru, bayang-bayang ketidakpastian hidup masyarakat Jawa Timur diharapkan semakin sirna.<br />"Untuk itu, saya meminta kepada semua elemen masyarakat untuk mau membantu Karsa. Mari duduk bersama untuk merumuskan kebijakan Jawa Timur akan datang," katanya.<br />Tak lupa dalam orasi politiknya, Pakde Karwo mengucapkan terimakasih kepada Mahkamah Konstitusi yang telah mengambil kebijakan tepat dengan menolak gugatan kubu Kaji. Putusan tersebut berarti MK tidak merampas hak-hak demokrasi rakyat Jawa Timur. "Proses pemilihan gubernur Jawa Timur memang paling panjang, rumit, dan mahal. Banyak kerikil, namun itu hanya kerikil, bukan gunung yang susah dihilangkan," pungkasnya.<br />Pemprov Jatim, kata Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo, juga akan mengajak pemerintah kabupaten/kota bekerja sama menanggulangi masalah pedagang kaki lima, dengan keberpihakan pada pilihan "masih ada jalan lain tanpa penggusuran". <br />"Kami juga akan berupaya mencari 'jalan lain' bagi penyelesaian masalah lumpur Lapindo, baik bagi masyarakat yang terdampak langsung maupun tidak, bagi mereka yang sudah menemukan jalan penyelesaian dengan korporasi maupun di luar korporasi," katanya.<br />Semua upaya mencari jalan lain tersebut, lanjut Pakde Karwo, tidak semudah membalik telapak tangan, tetapi untuk mencapai kesejahteraan harus ada perjuangan dan pengorbanan. <br />Pada kesempatan yang sama, Pakde Karwo juga mengucapkan terima kasih kepada pendahulunya yakni Gubernur Soerjo, Moerdjani, Raden Samadikoen, Ario Miliono, Suwondo, Moch. Wijono, M. Noer. Kemudian kepada mantan Gubernur Jatim, Soenandar Prijosoedarmo, Wahono, Soelarso, Basofi Sudirman, dan Imam Utomo. <br />"Kepada Pak Imam Utomo yang mengembangkan sikap akomodatif dan mengembangkan partisipasi masyarakat, menjadi panutan kami dalam mengembangkan sikap demokrasi partisipatoris, yang memberi tempat kepada rakyat untuk berbicara," katanya. njl<br /><br /><br /></span>Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-31649786451957019532009-02-11T15:55:00.000-08:002009-02-11T16:02:29.145-08:00Woro-woro, Euy!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SZNmWxtBctI/AAAAAAAAAoo/vnFztHUiWB4/s1600-h/PAMFLET+SIAP+CETAK.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 263px; height: 400px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SZNmWxtBctI/AAAAAAAAAoo/vnFztHUiWB4/s400/PAMFLET+SIAP+CETAK.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5301693727830536914" /></a><br />It's begin!!!<br /><span class=fullpost><br /><br /></span>Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-45528049602895402532009-02-08T14:11:00.000-08:002009-02-08T14:14:00.540-08:00Matursembahnuwun, Bapak PemimpinDari ujung kota kulihat sederhana tangis seorang anak. Ku datangi dia dan kutanya apa yang kau tangisi. Si anak diam membisu. Seribu diam terbungkus sedih dalam hatiku. Lalu, aku bersandar di antara dinding kota yang rapu dan berdo’a… <br /><span class=fullpost><br /> Tiba-tiba, seorang ibu menghampiri seorang anak kecil yang menangis tadi. <span style="font-style:italic;">“Ayo le pak Sby mumpung durung muleh. Nontok teko ngarep wae yo le. Kuwi wakeh pak polisi podo baris. Mengko diseneni yen mlebu,</span>” kata sang ibu. Dengan sederhana sang ibu membujuk si anak. Anak itu pun manut. Tapi nampak tersimpan sedih di balik wajah lugunya. <br /><br />Beribu tanya di dalam hatiku. Apa gerangan yang diharapkan anak itu? Sejenak, teringat cukilan syair bang Iwan ‘…seperti udara kasih yang telah kau berikan’. Mungkin itu yang di harapkan anak tentang sosok presiden. Tapi apa daya seorang anak kecil dan sang ibu yang berhimpitan dengan tubuh tegap dan kekar aparatur negara. <br /><br />Apa benar bapak negriku punya sentuhan nurani tentang kaum yang sebenarnya sangat mengharapkan senyum sapa? Senyum di balik penghalang. Atau memang bapak negriku tidak punya waktu untuk bersama sama anak-anak yang memang seharusnya mendapat perhatian sebagai kitab hidup untuk memacu pribadinya sebagai generasi bangsa. Bahwa, pemimpin negriku hidup untuk kami.<br /><br /><span style="font-style:italic;">*Ros-ros ing urip pun digugat abdi meniko namung sadermi… Pitutur hang luhud ingkang dalem tenggo, sami ridho palungguhanipun<br />*Samar sesamaripun ingkang dalem ulas alisi supadosipun wujud padang pepadangipun. Jemembar jembaripun mboten supe ananing peteng dedet.estu laku meniko ananing urip’ becik kethithik olo ketoro’ sanes aksoroipun...<span style="font-style:italic;"></span></span><br /><br /><br /><br /></span>Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-89105847588405024962009-02-08T04:23:00.000-08:002009-02-08T05:04:13.880-08:00KaJi Ditolak MK<a href="http://2.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SY7V3a7MNzI/AAAAAAAAAkI/_XqSOBEY_MQ/s1600-h/KAJI+DITOLAK+MKjpg.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 357px; height: 400px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SY7V3a7MNzI/AAAAAAAAAkI/_XqSOBEY_MQ/s400/KAJI+DITOLAK+MKjpg.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5300408959558760242" /></a><br /><br />Lagi, Kaji menggugat Mahkamah Konsititusi (MK)<br />atas dugaan kecurangan pelaksanaan Pilkada Jatim putaran III. Namun, kini, gugatannya KaJi ditolak oleh MK<br /><span class=fullpost><br /><br /></span>Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-88204472288664720752009-02-08T04:21:00.000-08:002009-02-08T04:23:16.501-08:00Miskin di Tanah SurgaIni tanah surga, begitu kata Koes Plus. Kesurgaan itu terletak pada ‘tongkat kayu dan batu’ jadi tanaman. Tapi kenapa warga miskin tak kunjung surut dan kelaparan masih saja terjadi di negeri ini? Kita memang masih mencari jawab, mengapa hidup di ‘tanah surga’ kok masih bisa kelaparan.<br /><br /><span class=fullpost><br />Jika mau jalan-jalan menyusuri desa dan kampung di negeri ini, tergambar sebuah skema yang memberi kesan, ada faktor-faktor tertentu penyebab rakyat tetap miskin dan kelaparan. Itu karena ganasnya alam, karena malas, dan ada pula karena sempitnya lapangan kerja.<br /><br />Untuk kategori pertama dan kedua saya temui di Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Daerah ini berbukit-bukit, tandus, dan curah hujan per tahun hanya tiga bulan. Jika musim hujan yang pendek itu tak cepat dimanfaatkan, hampir pasti kelaparanlah buahnya.<br /><br />‘Kurang makan’ di daerah ini sudah seperti rutinitas. Itu tak cuma saat dijajah Portugis, Belanda atau setelah merdeka di bawah payung Negara Indonesia. Yang membedakan, saat penjajah dan Orde Baru menguasai daerah ini kabar itu tak terberitakan, tapi ketika Orde Reformasi, warta itu mengalir bak air bah. Santer sekali.<br /><br />Kelaparan itu di-blow-up habis-habisan. Para politisi besar perhatiannya. Peristiwa yang bagi warga setempat jadi persoalan lumrah itu mencuat ke permukaan. Kelaparan itu berubah jadi pedang tajam. Menebas kepala siapa saja yang diinginkan. Adakah dengan begitu rakyat setempat terbebas dari kelaparan? Ndak juga tuh !<br /><br />Kelaparan masih laten terjadi di kabupaten ini. Tanda-tandanya gampang dikenali. Jika musim kering tiba naiklah di perbukitan. Dari ketinggian ini akan tampak, adakah asap mengepul dari lopo-lopo (rumah khas setempat) yang dihuni warga itu. Jika tidak kelihatan asap, itu sinyal, bahwa warga yang menempati rumah itu perutnya sedang keroncongan.<br /><br />Tapi mengapa ‘musik keroncong’ jadi irama rutin? Itu selain faktor alam, ternyata juga faktor manusianya. Warga di daerah ini terbilang malas. Kalau musim hujan tiba, mereka acap menikmatinya dengan jalan-jalan dan berhibur ke pasar. Itu yang membuat Pieter Alexander Tallo kala menjabat sebagai bupati daerah ini menerapkan kebijakan ‘yang tidak manusiawi’.<br /><br />Sang Bupati yang kemudian menjabat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timor (NTT) dan sekarang sudah pensiun itu melakukan ‘Operasi Cinta Tanah Air’. Jika musim hujan tiba, Sang Bupati dan aparatnya keluyuran di jalan-jalan dan pasar.<br /><br />Jika berpapasan dengan lelaki warga setempat distop dan ditanyai alasannya jalan-jalan dan ke pasar. Kalau jawabannya untuk lihat-lihat, maka tanpa kompromi warga itu ditangkapnya. Disuruh buka mulut, dipaksa makan tanah, dan kemudian diguyur air.<br /><br />“Saya Putra Timor. Saya tahu watak mereka. Saya tak ingin kemalasan ini jadi budaya. Saya tak rela warga saya terus-terusan kelaparan akibat sikap malas itu,” kata lelaki yang akrab dipanggil Piet Tallo itu saat kebijakannya diprotes.<br /><br />Namun benarkah jika ‘budaya malas’ itu terkikis negeri ini akan gemah ripa loh jinawi seperti suratan Empu Tantular dalam Sutasoma? Rasanya kok tidak serta-merta begitu. Sebab ada dua faktor lain yang justru menjadi kunci menuju kesejahteraan dan kegemilangan itu di hari depan.<br /><br />Pertama adalah tersedianya sumber alam dan energi. Dan kedua penguasaan teknologi. Tanpa dua ‘kekayaan’ ini, sebuah bangsa akan hilang dalam percaturan global. Tak hanya miskin, tapi juga hina dina plus papa.<br /><br />Tapi bersyukurlah, bangsa ini masih punya masa depan. Itu karena kita punya sumber alam dan energi yang melimpah. Hanya, karena teknologi masih jadi ‘ilmu langka’, maka sementara waktu harus sabar dikadali bangsa lain dan bangsa sendiri yang jadi makelar asing. Tapi sampai kapan itu? <br /><br /><br /></span>Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-56845894376519862772009-02-03T16:23:00.000-08:002009-02-03T16:24:52.497-08:00Stiker Anti Korupsi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SYjgKkeRQcI/AAAAAAAAAkA/HRx98FO-niM/s1600-h/stiker.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 107px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SYjgKkeRQcI/AAAAAAAAAkA/HRx98FO-niM/s400/stiker.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5298731433795338690" /></a><br /><span class=fullpost><br /><br /><br /></span>Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-75103668444955326672009-02-03T16:09:00.000-08:002009-02-03T16:19:35.865-08:00Kaos Kerabat Kerja<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SYjejl2MwuI/AAAAAAAAAj4/1kfqKpOpZsA/s1600-h/tampak+depan+kaos.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 340px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SYjejl2MwuI/AAAAAAAAAj4/1kfqKpOpZsA/s400/tampak+depan+kaos.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5298729664637616866" /></a> Tampak depan<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SYjea4trXbI/AAAAAAAAAjw/8H8kuvP5tg0/s1600-h/kaos+belakang+2+.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 340px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SYjea4trXbI/AAAAAAAAAjw/8H8kuvP5tg0/s400/kaos+belakang+2+.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5298729515083324850" /></a> Tampak belakang<br />Sebagai identitas, Merdekacreatipe event organizer memproduksi kaos. Kaos ini tidak hanya dipakai oleh tim saja. Yang bukan tim, juga boleh. Bagi yang berminat bisa menghubungi kontak person yang tercantum dalam blog ini.<br /><span class=fullpost><br /></span>Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-85820052227495002942009-02-03T16:04:00.000-08:002009-02-03T16:08:41.715-08:00Kampanye Anti Korupsi, Yuk...<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SYjceeE9_gI/AAAAAAAAAjY/EUDnyp_swsQ/s1600-h/PIN+copy.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 320px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SYjceeE9_gI/AAAAAAAAAjY/EUDnyp_swsQ/s320/PIN+copy.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5298727377629478402" /></a><br />span class=fullpost><br />Merdekacreatipe juga memproduksi pin Anti Korupsi. Dapatkan segera! <br /><br /></span>Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-1131440858013289112009-02-03T14:58:00.000-08:002009-02-03T16:29:49.211-08:00Id Card<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SYjN1xstUGI/AAAAAAAAAio/Jiry1EEUHMY/s1600-h/ID+BLOG.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 333px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SYjN1xstUGI/AAAAAAAAAio/Jiry1EEUHMY/s400/ID+BLOG.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5298711285359005794" /></a><br /><span class=fullpost><br />Perhatian! Dalam manjalankan tugasnya, seluruh personil menggunakan id card. Selain tim inti, merdekacreatipe juga membuat surat tugas. <br /><br /></span>Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-72374838606149892702009-02-02T06:52:00.000-08:002009-02-02T07:09:38.957-08:00Pungli Dishub Terbongkar<a href="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SYcJWfB6iFI/AAAAAAAAAiA/c4WBXRm-Gbg/s1600-h/DISHUB.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 146px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SYcJWfB6iFI/AAAAAAAAAiA/c4WBXRm-Gbg/s400/DISHUB.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5298213768515979346" /></a><br /><span class=fullpost><br /><br /><br /></span><br /><br />Akhirnya, sarang "tikus" praktek korupsi di Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkot Surabaya terkuak. Terbukti, dalam uji kelayakan kendaraan bermotor atau lebih dikenal uji kir, para oknum pegawai yang memanfaatkannya untuk mengambil keuntungan pribadi dengan pungutan liar (pungli).Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-86984697410555218162009-01-30T08:23:00.000-08:002009-02-02T07:25:29.509-08:00Program KarSa<a href="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SYcQOHbr2yI/AAAAAAAAAiI/fhyVy9aJd78/s1600-h/Program+Karsa.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 252px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SYcQOHbr2yI/AAAAAAAAAiI/fhyVy9aJd78/s400/Program+Karsa.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5298221321324059426" /></a><br /><br />Seusai rekapitulasi penghitungan suara oleh KPUD Jatim, pasangan KarSa memaparkan programnya dalam waktu dekat ini. Program Karwo, akan memperbaiki jalan rusak di sejumlah daerah dan konsentrasi pada sektor ekonomi. Sedangkan Syaifullah Yusuf segera meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-85691788447829086142009-01-29T09:40:00.000-08:002009-01-29T09:46:28.057-08:00Caleg Itu Calon LegrekPara pembesar kini ramai-ramai masuk desa. Dia mendadak dermawan dan tabiatnya berubah frontal menjadi manusia paling ramah. Siapa saja yang ditemui disapa dan diajak bicara. Tidak lupa salam tempel sebelum berpisah, amplop berisi duit. Apakah semurah itu ‘harga’ rakyat? Nanti dulu.<br /><span class=fullpost><br />Di desa-desa itu rakyat memang dengan senang hati menerima pemberian itu. Mereka mengucap dukungan juga simpati. Itu ketika sang calon wakil rakyat masih berdekat-dekat. Namun ketika dermawan dadakan itu hilang dari pandangan, maka sinisme rakyat kembali muncul. Dia menyebut orang yang habis memberinya uang adalah ‘calon legrek’. Plesetan dari akronim calon legislatif.<br /><br />Kenapa calon wakil rakyat itu disebut sebagai calon legrek? Calon manusia yang rusak fisik, bakal melarat jika tidak jadi, dan sosok manusia rusak iman ketika kelak menduduki jabatan sebagai wakil rakyat?<br /><br />Itu tidak lepas dari sikap wakil rakyat saat ‘memerintah’ dan ketika kini maju lagi mencalonkan diri. Rakyat telah ‘diberi’ pelajaran berharga. Para politisi itu hanya berbaik-baik ketika mendekati pemilihan umum tiba. Namun tatkala dukungan sudah diberikan, ternyata rakyat tidak pernah ‘disentuh’, apalagi diperjuangkan nasibnya. Para elit partai itu asyik ongkang-ongkang menikmati berbagai fasilitas. Malah korupsi jika ada kesempatan.<br /><br />Legrek memang bermakna rusak parah. Itu logis. Sebab calon wakil rakyat itu akan rusak tubuhnya karena digerogoti penyakit akibat lelah kampanye yang tidak biasa dilakukan. Rusak kantong karena terus menguras uang yang ada dalam tabungan atau hasil utangan. Dan itu yang sekaligus membuat rakyat berkesimpulan, sang calon juga bakal rusak akhlak saat jabatan wakil rakyat sudah disandang.<br /><br />Caleg yang disebut ‘calon legrek’ itu adalah sama dan sebangun dengan kandidat orang susah yang menyusahkan. Orang yang bakal melarat dan sakit-sakitan jika gagal dipilih. Juga bakal menjadi ‘calon pemimpin yang menyusahkan’ ketika berhasil meraih jabatan.<br /><br />Asumsi semacam itu tidak salah. Sebab realitasnya calon wakil rakyat selama ini memang seperti itu. Dia menghambur-hamburkan harta hanya demi menggaet simpati rakyat. Dia menguras tenaga, blusukan masuk kampung keluar desa agar dikenal namanya, partainya, juga nomor urut yang harus dicontreng. Dan ini yang diasumsikan ujungnya akan berakhir pada ‘gosip jalanan’ Slank. Mencari duit dengan berbagai cara untuk mengembalikan ‘modal’ yang sudah ditebar.<br /><br />Gambaran kelam itu yang hari-hari ini meresahkan para calon wakil rakyat itu. Mereka seperti berjudi, yang kans kalah lebih tinggi dibanding menang. Itu terpancar dari muka-muka mereka yang tak lagi bersih dan sumringah (berbinar-binar).<br /><br />Para calon wakil rakyat itu rata-rata sekarang ini lusuh dan lelah. Malah ada yang berpenampilan seperti orang gila. Kemana-mana membawa organ tunggal plus penyanyi, yang dilengkapi halo-halo dan teriakan agitatif juru kampanyenya. Itu yang meyakinkan, bahwa sebutan sebagai ‘calon legrek’ kemungkinan besar menjadi kenyataan. Calon orang susah itu yang sekarang sibuk anjangsana, menghiba rakyat agar memilihnya.<br /><br />Adakah politik transaksional dan politik uang ini juga berdampak jelek terhadap rakyat di hari depan?<br /><br />Tentu ya. Tapi berdasar pengalaman togel ‘halal’, maka ada sisi positif yang bisa dirasakan. Rakyat di desa-desa sekarang ini tiba-tiba punya hobi baru suka mengadakan rapat dan diskusi. Sering istigotsah, juga menghibur diri nanggap campursari atau wayang kulit semalaman.<br /><br />Inilah pesta rakyat yang sebenar-benarnya. Bukan saat pemilu tiba, atau ketika penghitungan suara dan diketahui yang kalah dan pemenangnya.<br /><br /><br /></span>Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-70239893536401531632009-01-27T07:19:00.000-08:002009-01-27T07:23:59.528-08:00Karsa Tetap Menang<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SX8hkhmv9yI/AAAAAAAAAY4/MXUD-pSq_Zo/s1600-h/KARWO+MENANG.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 305px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SX8hkhmv9yI/AAAAAAAAAY4/MXUD-pSq_Zo/s320/KARWO+MENANG.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5295988598190896930" /></a><br />Pasangan KarSa unggul dalam pemungutan suara ulang di Kab Sampang dan Kab Bangkalan. KarSa meraih sekitar 75% suara. Dengen demikian, dari tolal penghitungan suara putaran I, II, dan III, KarSa sudah memenangi Pilgub Jatim. <br /><span class=fullpost><br /><br /><br /></span>Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-51160071321344684932009-01-26T11:03:00.000-08:002009-01-26T11:55:53.623-08:00Suratku Cintaku untuk SaudarakuKapan lagi kita mengenal politik itu bersih dan sehat? Kalau kita tak menempatkan diri pada politik, tidak bakal bisa. Dalam hitungan hari, masa depan negeri ini akan dipertaruhkan di Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 nanti. Tidak usah terpengaruh omongan yang mengatakan bahwa politik itu busuk. Sampah. Munafik mereka yang mengatakan politik itu busuk. Biasanya, mereka yang berkata seperti itu, karena tidak pernah punya kesempatan dalam berpolitik. <br /><span class=fullpost><br />Poltitik itu berpikir dan bersikap. Tujuannya untuk kemaslahatan umat. Dan, semua akan kembali pada pribadi kita masing-masing. Pilihannya, apa kita ini termasuk kategori warga negara magak pol atau pol taktik. Artinya, setengah-setangah atau total.<br /> <br />Kebacut, kalau dalam masa pemilu masyarakat masih ada yang berpendapat bahwa ikut serta dalam pemilihan calon legeslatif itu tidak perlu. Kita warga negara yang baik harus menempatkan sebagai pemilih dan harus menyukseskan pemilu legislatif. Sangat disayangkan, kalau kita tidak ada dalam mimbar pemilu. Kalau kekuatan kita hanyut hanya karena ego, maka semakin banyak juga kekuatan kawulo berkurang dalam menuntut hak rakyat pada wakil-wakilnya. <br /><br />Bangun dan berdiri hai jiwa-jiwa yang tertidur dari senangnya sendiri. Bukalah mata hati. Perjuangkanlah hak-hak kita. Berjuanglah! Jangan putus silaturohim kita dalam memilih calon wakil-wakil kita di kursi kekuasaanya. Hentakkan kaki, bangunkanlah bumi pertiwi. Dalam do’a kita bersama. Kita bukan hidup dalam alam mimpi. Sadarlah, bahwa kita hidup di alam nyata yang harus berjuang untuk mencapai merdeka. <br />Dengan ulasan semua yang tertulis di atas, haruskah kita tetap menutup mata? Tidak. Jangan saudaraku… Perjuangkanlah !!! Tetap dalam satu barisan langkah utuh dalam satu hati. Siapa lagi yang akan memperjuangkan hak kita kalau bukan kita sendiri. Bersikaplah satria dalam menjalani hidup ini. Karena tanpa mengenal politik selamanya kita akan buta dan membutakan. Ingat bahwa Rosululloh pun berpolitik dalam memperjuangkan kemerdekaan kaumnya. Dari hati kusampaikan semua ini. MERDEKA!!! <br /><br />Kokosabdaneraga -MERDEKACREATIPE-<br /></span>Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-1380365952932203232009-01-25T13:18:00.000-08:002009-01-25T13:21:23.169-08:00Melihat Berbagai Dimensi Peristiwa dengan Humor<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SXzXpY2rsQI/AAAAAAAAAXY/t_MYlsu0kng/s1600-h/Presiden.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 210px; height: 320px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SXzXpY2rsQI/AAAAAAAAAXY/t_MYlsu0kng/s320/Presiden.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5295344367927275778" /></a><br />Judul: <span style="font-weight:bold;">Presiden Guyonan</span><br />Penulis: B<span style="font-weight:bold;">utet Kartaredjasa</span><br />Tebal: <span style="font-weight:bold;">xxiv + 285 halaman</span><br />Penerbit: <span style="font-weight:bold;">Kitab Sarimin, Yogyakarta</span><br />Terbit: November 2008<br /><span class=fullpost><br />Sebuah surat kabar memuat ratusan berita setiap harinya. Berbagai peristiwa dihadirkan ke hadapan pembaca.secara bertubui-tubi. Isu demi isu terus berganti setiap minggunya. Nyaris tidak ada isu yang dapat bertahan lama. Pembaca pun seperti mengalami amnesia isu.<br />Ini adalah konsekuensi dari media massa yang selalu mengutamakan aktualitas. Aktualitas dan kecepatan menyiarkan sebuah berita menjadi menjadi sebuah keharusan. Padahal kedalaman sebuah berita juga diperlukan agar dimensi-dimensi dari sebuah berita dapat ditangkap oleh pembaca. <br />Oleh sebab itu, harus ada sebuah cara agar isu-isu yang mengemuka di media masa tidak terlindas begitu saja oleh isu-isu lain yang terus menjejali ruang pikiran pembaca. Cara ini harus dapat mengajak pembaca untuk melihat dimensi-dimensi lain dari sebuah peristiwa, merenungkan, merefleksikan, dan bahkan menginterpretasikannya <br />Untuk itulah sebuah kolom hadir di surat kabar. Kolom tidak hadir dengan perhitungan kecepatan dan aktualitas, meskipun persoalan yang dikemukakan dapat saja merupakan sesuatu yang aktual, tetapi selalu mengajak pembaca untuk sejenak melongok peristiwa tersebut dan memberikan diri untuk merenungkannya. <br />Tentu saja, untuk mencapai hal ini kolom harus hadir dengan format dan caranya yang berbeda dan khas. Di sinilah kepiawaian seorang penulis kolom dibutuhkan, dan Butet Kartaredjasa telah memilih caranya sendiri untuk mengajak pembaca melihat secara reflektif realitas yang ada di sekitarnya.<br />Untuk mengajak pembaca merenungkan persoalan atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat, Butet menghadirkan tulisan-tulisan yang dapat mengundang pembaca tersenyum atau bahkan tertawa. Kolom-kolomnya tidak hadir dengan cara yang memberat karena ia tahu, apabila persoalan yang disampaikannya saja sudah berat, maka tidak perlu lagi memberikan beban kepada pembaca dengan menghadirkan tulisan-tulisan yang sulit diicerna. Di sinilah letak salah satu kekuatan kolom-kolom ini.<br />Kelebihan lain kolom-kolom Butet yang pernah dimuat di harian Suara Merdeka di Semarang ini adalah hadirnya tokoh Mas Celathu bersama anggota keluarganya, yakni Mbakyu Celathu, istrinya, serta anak-anaknya. Lewat tokoh-tokoh inilah Butet menyajikan isu-isu penting yang mungkin terlupakan dalam dinamika kerja sebuah media.<br />Namun tokoh sentral Mas Celathu memang sangat dominan dalam kolom-kolom Butet ini. Lewat sosok inilah Butet menyampaikan buah pikirannya. Tokoh ini digambarkannya sering muncul dengan kegelisahan-kegelisahan, kegeraman-kegeraman, dan bahkan dengan kebingungan-kebingungannya sendiri, yang merupakan respon dari apa yang dilihat dan dicermati dari lingkungannya.<br />Mas Celtahu juga bukan hanya sosok sederhana yang terkadang terkesan selalu bebas berbicara, tukang njeplak, dan tajam dalam mengritik, tapi juga sering muncul dengan gagasan yang melawan mainstream. Sebut saja ketika ia bicara soal gay dan lesbian dalam kolomnya yang berjudul Psikopat Anyar. Dalam tulisan ini dikisahkan bagaimana Mas Celathu mencoba meluruskan anggapan umum masyarakat mengenai para gay dan lesbian yang terlanjur diberi cap negatif. Mas Celathu digambarkan mengajak masyarakat untuk menghargai keberadaan kelompok ini. Gay dan lesbian tidak selalu identik dengan pembunuhan kejam, mutilasi atau berbagai kejahatan lain. Justru mereka yang berprofesi mulia, dijangkiti sindrom psikopat.<br />Tidak hanya itu, Mas Celathu pun acap kali tergoda dan ”gatal” untuk memberikan komentar, tanggapan, pujian ataupun ejekan dari apa yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari. Ini sesuai dengan istilah celathu, yang dalam bahasa Jawa dapat berarti nyeletuk, menyahut, atau "menyambar" omongan orang lain. Alhasil, dengan cara yang jenaka, pentolan teater Gandrik ini, mengritik dan mengolok-olok berbagai kejadian atau keadaan yang menurutnya tidak tepat, melanggar aturan, ataupun keliru sama sekali.<br />Tetapi Butet tidak selalu memoisisikan Mas Celathu sebagai pengritik yang selalu bersih sehingga seakan-akan punya otoritas menunjuk kesalahan orang lain alias menghakimi. Di sisi lain justru ia menghadirkan Mas Celathu sebagai sosok yang manusiawi, yang sering khilaf, berbuat kekliruan, yang terkadang justru terjebak dalam kondisi atau persoalan yang sebelumnya sering ia kritik.<br />Simak saja di kolom berjudul Isteri Bernyali. Dalam kolom ini dikisahkan Mas Celathu tergoda untuk "berbisnis" di lokasi yang tertimpa bencana alam. Ia melihat di lokasi bencana alam inilah ia bisa meraup keuntungan dengan berdagang berbagai benda yang dibutuhkan oleh mereka yang tertimpa bencana alam. Namun ide tersebut dimentahkan begitu saja oleh sang istri. Sang istri menilai gagasan tersebut tidak etis karena mencari keuntungan di atas kesusahan orang lain. Diserang seperti itu, Mas Celathu pun mengkeret tak berkutik. Rupanya Mas Celathu yang doyan memarahi penguasa pun bisa tunduk terhadap istrinya.<br />Salah satu kelebihan kolom-kolom dalam Presiden Guyonan ini adalah bagaimana Butet memakai istilah-istilah dalam bahasa Jawa. Ini wajar saja, sebab kolom ini memang hadir di tengah-tengah masyarakat yang menggunakan bahasa Jawa. Tetapi toh persoalan yang disampaikan bukan persoalan primordial, tetapi persoalan yang lebih luas lagi spekttrumnya, persoalan. Penggunaan istilah dalam bahasa Jawa justru membuat kolom ini lebih hidup, lebih "berbumbu" sehingga unsur humor yang dibangun di dalamnya lebih kental. Mereka yang tidak terlalu paham bahasa Jawa dapat melihat arti atau makna dari istilah-istilah tersebut di bagian akhir buku ini.<br />Penggunaan istilah dalam bahasa Jawa yang dilakukan oleh Butet tersebut, mengingatkan kita kepada kolom-kolom almarhum Umar Kayam yang dimuat di harian Kedaulatan Rakyat di Yogyakarta. Dalam kolom-kolom tersebut Umar Kayam juga menggunakan istilah-istilah Jawa yang begitu mengena. Dengan istilah-istilah itu justru sendirian, ejekan, ataupun kritik yang dilontarkan menjadi lebih "ciamik" untuk dinikmati.<br />Catatan lain dari kolom-kolom Butet ini adalah, ia menggunakan "logika terbalik" untuk memaknai masalah-masalah yang ditulis. Hal yang dimaksudkan di sini adalah, apabila sebuah persoalan dipandang serius, seseorang cenderung merseponnya dengan serius pula. Bahkan, sejumlah teori Barat--baik teori politik, ekonomi atau sosial--digunakan untuk memaknai dan mencarikan jalan keluar dari persoalan yang ada.<br />Namun tidak demikian dengan Butet. Dalam kolom-kolomnya ini, ia justru merseponnya dengan cara yang ringan, sederhana, bahkan cenderung melucu. Persoalan-persoalan yang ada selalu dihampirinya dengan cara yang membuat orang tergelitik. Inilah yang dimaksudkan "logika terbalik". Sesuatu yang tampak serius, ”angker” atau bahkan elit, di kolom-kolom justru diresponnya hanya dengan tertawa. Di sini Butet seperti ingin mengajak pembaca menghampiri setiap masalah dengan cara yang terbalik. Ia seperti ingin berkata, buat apa susah-susah merunyamkan pikiran hanya karena memikirkan persoalan yang sudah terlalu ruwet. Lebih baik hadapi saja dengan senyum. Buat apa mengerutkan dahi karena melihat kesedihan yang terlampau menyedihkan, lebih baik tertawa saja agar kesedihan itu lebih dapat dapat terobati.***<br /><br /></span>Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-67829229938125044962009-01-22T14:19:00.000-08:002009-01-22T14:21:08.462-08:00NamariaJangan kau mudah terpesona oleh nama-nama. Kan, kau sendiri pernah bercerita padaku: Nenek moyang kita menggunakan nama yang hebat-hebat, dan dengannya ingin mengesani dunia dengan kehebatannya—kehebatan dalam kekosongan. <br /><span class=fullpost><br />Eropa tidak berhebat-hebat dengan nama, dia berhebat-hebat dengan ilmu pengetahuannya. Tapi si penipu tetap penipu, si pembohong tetap pembohong dengan ilmu dan pengetahuannya.<br /></span>Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-57114787810484394392009-01-22T14:15:00.000-08:002009-01-22T14:16:28.618-08:00Penggal Koruptor!Kesempurnaan hidup bukan pada tengadahnya kepala dan sujudnya seorang insan. Kesempurnaan hidup ada pada tiadanya menyatunya mawujud LA ILA HA ILLALLAH tiada sempurna tanpa-Nya. <br /><span class=fullpost><br />Manusia bertempat pada ego dan keserakahan tiada pernah cukup, berbelit – belit hancur karena keangkuhan merasa bisa padahal tak bisa merasa pintar padahal bodoh. Mari kita buka tabir yang selama ini menutupi mata kita dalam SATU BARISAN. Penggal pelaku korupsi di bumi makmur sentosa ini… berawal dari hati, angkat senjata perangi korupsi!<br /></span>Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-21053440474949327402009-01-22T06:50:00.000-08:002009-01-23T23:31:37.009-08:00JK & Politik Permen AsamPartai Golkar mendekati ‘ambruk’. Namun begitu, ternyata masih banyak yang duduk manis sambil menunggu keajaiban tiba. Bukan beringin memenangi pemilu, tapi menanti jabatan Ketua Umum Golkar diserahkan Jusuf Kalla (JK) secara sukarela. Apakah mungkin? Mungkin saja !<br /><span class=fullpost><br />Memang harapan macam itu yang kini bergelayut di benak segelintir elit Golkar. Pendeknya waktu menjelang contrengan dan kekurangsiapan partai ini dalam pemilu kali ini telah melahirkan keraguan massal. Ragu berhasil menang dalam pemilu, dan ragu partai ini bisa dipakai alat bargaining. Itu alasan kenapa partai ini disebut sedang memasuki ambang senja.<br /><br />Partai yang pernah gemilang itu kini tidak kinclong lagi. Pangkal soalnya, selain elit partainya berhamburan membentuk partai baru, dan sebagian lagi sibuk mendandani diri sendiri, juga karena ‘salah kelola’ yang dipraktikkan ketua umumnya. Adakah dengan begitu elit yang tersisa itu loyalis Pohon Beringin? Martir yang siap ‘dikambing-hitamkan’ sebagai politisi gagal?<br /><br />Partai Golkar memang semakin kelihatan rapuh. Daun-daunnya berguguran tertiup angin Partai Demokrat dan PDI Perjuangan. Sedang rantingnya meranggas, patah satu demi satu dipakai pembangkit semangat di Hanura dan Gerindra. ‘Kondisi alam’ yang tak berpihak pada partai yang pernah ‘mengayomi’ persada Nusantara itu membuat beringin tergolek tanpa daya.<br /><br />Partai yang terus memperoleh nilai jeblok di lembaga survei itu akhirnya harus siap menunggu nasib. Nasib yang membawanya ke jurang kejatuhan yang tidak terbayangkan. Rasa cemas dan was-was melanda seluruh jajaran partai ini. Para elit dibenturkan pada pilihan sulit. Terus berjuang dengan hasil ‘cebol merindukan bulan’. Atau kabur sebelum beringin ‘tumbang’.<br /><br />Di tengah situasi itu segelintir elit tetap bertahan. Mereka menikmati buah simalakama. Mencernanya dengan perasaan berdebar-debar. Dan berharap ada kemenangan lain kendati Golkar kalah. ‘Golkar tulen’ itu yang sekarang mengadu peruntungan di tengah amukan badai yang merontokkan keperkasaan beringin. Mereka pun menggagas Munaslub agar dalam tempo singkat Partai Golkar bisa berdenyut kembali. Benarkah ini bentuk pengabdian terhadap partai?<br /><br />Loyalitas memang penting. Tapi loyalitas dalam partai perlu dipertanyakan. Perpolitikan kita sudah lama kehilangan etika. Cash and carry dipraktekkan sehari-hari. Dan janji uang, upeti serta jabatan jadi tak terkendali. Adakah para elit ini tetap bertahan dan tidak hengkang dari Golkar karena janji-janji?<br /><br />Coba saja masuk ke kubu Agung Laksono. Ketua DPR-RI ini secara matematis, harusnya berkibar di Golkar. Dia punya kapasitas untuk meluruskan jalan beringin yang berkelok-kelok. Tapi itu tidak terjadi. Ini artinya, JK tidak mempercayai Agung yang ‘kebetulan’ punya record ‘suka menyalib di tikungan’.<br /><br />Tokoh kedua yang punya kans untuk ‘membangun’ kembali beringin adalah Surya Paloh. Orator ini dinamis dan ‘suka slonong boy’, serta lincah dalam memainkan peran yang menyentak siapa saja. Jika laki-laki ini diberi peran di detik-detik terakhir ini, mungkin nama Golkar yang mulai ‘terlupakan’ bisa sedikit didongkrak.<br /><br />Figur ketiga yang diberi ‘permen rasa asam’ adalah Aburizal Bakrie. Dia tidak perlu ditanyakan dedikasi dan kemampuannya terhadap beringin. Namun mengingat penampilannya yang lembayung, rasa-rasanya Ical bukan sosok yang pas di tengah situasi yang mementingkan heroisme dan agitasi.<br /><br />Tapi benarkah JK bakal meniru Harmoko yang menyerahkan jabatan Ketua Umum Golkar secara legowo? Skenarionya memang begitu. Jabatan itu dilepas bukan karena ditekan-tekan, tapi karena kebesaran jiwa sang ketua umum yang dilambari hasrat mulia agar Golkar eksis dan berjaya.<br /><br />Politik bagi-bagi permen ternyata gampang mengikat kader Golkar bertahan. Tentu sambil menanti kapan jabatan ketua umum dilepaskan ‘pemiliknya’.<br /></span>Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-60254394173843353252009-01-20T08:07:00.000-08:002009-01-20T08:13:57.867-08:00PIlgub III Jatim<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SXX21-q7HeI/AAAAAAAAAKk/YlXyuGVTjCI/s1600-h/PILGUB+3.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 312px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SXX21-q7HeI/AAAAAAAAAKk/YlXyuGVTjCI/s400/PILGUB+3.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5293408344260419042" /></a><br />Pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK), tidak menyurutkan semangat pasangan Cagub Kaji dan Karsa untuk terus bersaing dalam memperebutkan kursi gubernur Jawa Timur.Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-71892434124524744062009-01-20T08:00:00.000-08:002009-01-23T08:25:52.881-08:00Barack Obama, Man of The Year<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SXX1rv2zp-I/AAAAAAAAAKc/IeHhhTk7f8w/s1600-h/barack+obama.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 363px; height: 400px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SXX1rv2zp-I/AAAAAAAAAKc/IeHhhTk7f8w/s400/barack+obama.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5293407068973410274" /></a><br />Pelantikan Barack Obama mengundang seluruh perhatian di setiap negara. Presiden AS ke-44 ini, berjanji akan mengatasi krisis global secepatnya dan membawa perdamaian dunia.Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-11011330417847583882009-01-20T07:50:00.001-08:002009-01-20T22:21:15.986-08:00Cinta Itu Buta<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SXXzcKXGVeI/AAAAAAAAAKU/anIOsEXcgn0/s1600-h/SYEKH+PUJI.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 327px; height: 400px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SXXzcKXGVeI/AAAAAAAAAKU/anIOsEXcgn0/s400/SYEKH+PUJI.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5293404602187011554" /></a><br />Cinta benar-benar bisa membuat 'buta'. Keinginan Syekh Puji untuk merasakan madu perkawinannya dengan Ulfa, si gadis di bawah umur itu tampaknya tak bisa ditenggak.Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-10677624558204319132009-01-20T03:27:00.000-08:002009-01-20T03:47:34.414-08:00Harga BBM Turun<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SXW2wAzf3nI/AAAAAAAAAKM/59XnsFIfbQY/s1600-h/SBY+TURUNKAN+BBM.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 302px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SXW2wAzf3nI/AAAAAAAAAKM/59XnsFIfbQY/s400/SBY+TURUNKAN+BBM.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5293337873009860210" /></a><br /><br />Kebijakan presiden SBY menurunkan harga BBm mengundang wacana. Antara, memang waktu yang tepat atau hanya untuk mendongkrak polpularitas.Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-38417071230170610182009-01-19T07:48:00.000-08:002009-01-24T01:35:25.621-08:00Fanatis<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SXShFoD8ZRI/AAAAAAAAAJ8/5orTqqRSaJ0/s1600-h/barack+obama+2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 281px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SXShFoD8ZRI/AAAAAAAAAJ8/5orTqqRSaJ0/s400/barack+obama+2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5293032580092552466" /></a><br /><br />Semua orang di seluruh negara AS membanggakan Barack Obama . Namun pertanyaannya, apakah benar sosok orang nomor satu di dunia ini akan membawa perdamaian?Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-46669193491894741602009-01-19T07:13:00.000-08:002009-01-24T01:33:59.969-08:00STOP WAR NOW<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SXSgGPPmldI/AAAAAAAAAJ0/cc2-7kGO7_s/s1600-h/palestina.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 265px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SXSgGPPmldI/AAAAAAAAAJ0/cc2-7kGO7_s/s400/palestina.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5293031491098809810" /></a><br />Mereka masih menangis. Hentikan peraaang!!!Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1834057855695054778.post-27586938421559677652009-01-19T06:39:00.000-08:002009-01-19T06:54:23.640-08:00Horeee, Harga BBM Turun Lagi...<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SXSQxP5WLxI/AAAAAAAAAJM/HJs7LTyxXB8/s1600-h/SRI+MULYANI.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 306px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_CSkk1eF0lXA/SXSQxP5WLxI/AAAAAAAAAJM/HJs7LTyxXB8/s320/SRI+MULYANI.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5293014637822226194" /></a><br />Semoga saja, dengan harga BBM yang turun lagi ini, bukan semata-mata untuk mencari simpati di pemerintahan SBY ini.Satu Kata Satu Hatihttp://www.blogger.com/profile/03935145096370364366noreply@blogger.com0